Monday, November 4, 2013

Tulisan 8

Survey: Kelas menengah Indonesia mulai tinggalkan uang tunai


Merdeka.com - Masyarakat kelas menengah dinilai telah meninggalkan kebiasaan penggunaan uang tunai dan mulai menggunakan kartu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Itu merupakan hasil survey yang dilakukan oleh pusat kajian konsumi masyarakat kelas menengah atau Center for Middle-Class Consumer Studies (CMCS) di enam kota.
"Sebagian masyarakat kelas menengah telah meninggalkan transaksi di kantor cabang dan lebih sering menggunakan kartu sebagai alat pembayaran," ujar Direktur CMCS Yuswohady, dalam siaran pers, Minggu (3/11).
Dari 1.532 orang yang survei, 33,5 persen menyatakan telah meninggalkan transaksi tunai. Mereka mulai intensif bertransaksi elektronik seperti menggunakan kartu kredit, kartu debit, internet banking, mobile banking, dan sebagainya. Dengan tren ini, kelas menengah Indonesia siap menyongsong era branchless banking, jelasnya.
Dengan kata lain, masyarakat kelas menengah Indonesia mulai akrab dengan gaya hidup tanpa uang tunai (cashless lifestyle). Sekitar 24 persen responden mengaku berbelanja dengan kartu debit, internet banking 23 persen dan kartu kredit 13 persen.
"Banyak yang menilai cara mencicil pembayaran barang melalui kartu kredit baik dilakukan. Temuan ini menarik ditengah budaya masyarakat Indonesia cenderung menghindari utang," ujar Yuswohady.
Survei juga menunjukkan, masyarakat kelas menengah di Indonesia merupakan jenis investor yang menghindari risiko. "Kebanyakan dari mereka adalah pemain pemula dalam berinvestasi sehingga cenderung berinvestasi di instrumen tradisional seperti emas dan properti."
Sumber: http://www.merdeka.com/uang/survey-kelas-menengah-indonesia-mulai-tinggalkan-uang-tunai.html

Analisis:
Karena membawa uang tunai di dompet lebih beresiko dibanding uang yang mereka simpan dalam bentuk kartu dan itu termasuk lebih efisien daripada harus menyimpan uang kembali dari tempat mereka membeli suatu barang.

No comments:

Post a Comment